web ini masih dalam tahap pengembangan jika nanti anda mengunjungi web ini dan apabila mengganggu kenyamanan anda kami dari phak management minta maff ketidak nyamanan anda itu dikarenakan web ini sedang melalakukan update

ucapan salam

Kamis, 06 Oktober 2011

MIKROTIK, LIMITASI BANDWIDTH DOWNLOAD EXTENSION FILE TERTENTU


MIKROTIK, LIMITASI BANDWIDTH DOWNLOAD EXTENSION FILE TERTENTU

Files under Mikrotik | 11 Comments
Tutorial sederhana ( hanya 3 langkah ) ini sangat bermanfaat bagi RT/RW net atau warnet yang ingin melakukan optimalisasi bandwidth dengan melakukan queue traffic download dari file-file tertentu.
Sudah menjadi masalah klasik ketika bandwidth warnet / RT/RW net harus habis karena ada salah satu client/user rakus bandwidth melakukan downloading .
Tentunya dengan simple queue sederhana hal ini bisa diatasi.
Tapi bagaimana jika client awam tetap ingin browsing itu lancar meskipun mereka sedang download file.
Client yang aneh … :)
Berikut tutorial untuk melakukan limitasi bandwidth dari DataUtamaNet untuk melimit traffic download extension file2 tertentu.
Disini saya akan memanfaatkan fasilitas content, address list, mangle dan simple queue dari mikrotik.
Saya asumsikan Router Mikrotik sudah terinstall dengan baik, dalam artian client kita sudah bisa akses internet dengan lancar.
Langkah 1
Kita masukan rule di firewall untuk mendapatkan IP dari download server dan memasukan IP tersebut ke dalam address list
/ip firewall filter add chain=forward \
src-address=192.168.10.0/24 protocol=tcp content=.mp3 \
action=add-dst-to-address-list address-list=downloads \
address-list-timeout=01:00:00
/ip firewall filter add chain=forward \
src-address=192.168.10.0/24 protocol=tcp content=.exe \
action=add-dst-to-address-list address-list=downloads \
address-list-timeout=01:00:00
Rule diatas akan menangkap semua traffic dengan content .mp3 dan .exe yang berasal dari blok IP LAN dan memasukannya ke addres list downloads selama 1 jam.
Variable diatas dapat dirubah sesuai dengan topology dan kebutuhan anda sendiri.
Langkah 2
Kita lakukan mangle untuk marking paket yang berasal dari address list yang telah kita dapat dari Langkah 1
/ip firewall mangle add chain=forward \
protocol=tcp src-address-list=downloads \
action=mark-packet new-packet-mark=download-paket
Mangle ini kita perlukan untuk melabeli paket sehingga simple queue dapat menangkap traffic dari IP-IP yang telah terdapat pada address list “downloads”
Langkah 3
Langkah terakhir kita masukkan simple queue dari paket mark yang telah kita dapet dari langkah 2
/queue simple add name=download-files \
max-limit=64000/64000 packet-marks=download-paket
Letakan queue di urutan paling atas supaya dibaca dulu oleh mikortik
That’s it ..
Kita sudah berhasil mengalokasikan bandwidth untuk traffic download file2 yang kita inginkan, dan browsing tetap lancar .. meskipun browsing ke server yang sudah pada address list menjadi lambat karena ikut ke limit :p
dari harrychanputra
Feb
19th

SETUP MIKROTIK DARI AWAL (STEP BY STEP)

Files under linuxMikrotik | 24 Comments
Selama ini untuk Router saya menggunakan device Cisco dan ada juga beberapa instansi saya gunakan PCRouter menggunakan OS Debian atau Ubuntu. Sebelum mengenal Ubuntu dulu saya pernah menggunakan Mikrotik RouterOS, memang ada kekurangan dan kelebihan masing-masing, kini saya tidak menggunakan Mikrotik Router OS karena saya telah beralih keDebian dan Ubuntu, tapi bagi para admin yang ingin mencoba belajar Mikrotik OS tidak ada salahnya, berikut ini Step by Step Instalasi Mikrotik Router OS.
MikroTik RouterOS™ adalah sistem operasi linux yang dapat digunakan untuk menjadikan komputer menjadi router network yang handal, mencakup berbagai fitur yang dibuat untuk ip network dan jaringan wireless, cocok digunakan oleh ISP dan provider hostspot.
Ada pun fitur2 nya sebagai berikut :
Firewall and NAT – stateful packet filtering; Peer-to-Peer protocol filtering; source and destination NAT; classification by source MAC, IP addresses (networks or a list of networks) and address types, port range, IP protocols, protocol options (ICMP type, TCP flags and MSS), interfaces, internal packet and connection marks, ToS (DSCP) byte, content, matching sequence/frequency, packet size, time and more…
Routing – Static routing; Equal cost multi-path routing; Policy based routing (classification done in firewall); RIP v1 / v2, OSPF v2, BGP v4
Data Rate Management – Hierarchical HTB QoS system with bursts; per IP / protocol / subnet / port / firewall mark; PCQ, RED, SFQ, FIFO queue; CIR, MIR, contention ratios, dynamic client rate equalizing (PCQ), bursts, Peer-to-Peer protocol limitation
HotSpot – HotSpot Gateway with RADIUS authentication and accounting; true Plug-and-Play access for network users; data rate limitation; differentiated firewall; traffic quota; real-time status information; walled-garden; customized HTML login pages; iPass support; SSL secure authentication; advertisement support
Point-to-Point tunneling protocols – PPTP, PPPoE and L2TP Access Concentrators and clients; PAP, CHAP, MSCHAPv1 and MSCHAPv2 authentication protocols; RADIUS authentication and accounting; MPPE encryption; compression for PPPoE; data rate limitation; differentiated firewall; PPPoE dial on demand
Simple tunnels - IPIP tunnels, EoIP (Ethernet over IP)
IPsec – IP security AH and ESP protocols; MODP Diffie-Hellman groups 1,2,5; MD5 and SHA1 hashing algorithms; DES, 3DES, AES-128, AES-192, AES-256 encryption algorithms; Perfect Forwarding Secrecy (PFS) MODP groups 1,2,5
Proxy – FTP and HTTP caching proxy server; HTTPS proxy; transparent DNS and HTTP proxying; SOCKS protocol support; DNS static entries; support for caching on a separate drive; access control lists; caching lists; parent proxy support
DHCP – DHCP server per interface; DHCP relay; DHCP client; multiple DHCP networks; static and dynamic DHCP leases; RADIUS support
VRRP - VRRP protocol for high availability
UPnP - Universal Plug-and-Play support
NTP - Network Time Protocol server and client; synchronization with
GPS system
Monitoring/Accounting – IP traffic accounting, firewall actions logging, statistics graphs accessible via HTTP
SNMP - read-only access
M3P - MikroTik Packet Packer Protocol for Wireless links and Ethernet
MNDP - MikroTik Neighbor Discovery Protocol; also supports Cisco Discovery Protocol (CDP)
Tools - ping; traceroute; bandwidth test; ping flood; telnet; SSH; packet sniffer; Dynamic DNS update tool
Layer 2 connectivity
Wireless - IEEE802.11a/b/g wireless client and access point (AP) modes; Nstreme and Nstreme2 proprietary protocols; Wireless Distribution System (WDS) support; virtual AP; 40 and 104 bit WEP; WPA pre-shared key authentication; access control list; authentication with RADIUS server; roaming (for wireless client); AP bridging
Bridge - spanning tree protocol; multiple bridge interfaces; bridge firewalling, MAC
VLAN - IEEE802.1q Virtual LAN support on Ethernet and wireless links; multiple VLANs; VLAN bridging
Synchronous - V.35, V.24, E1/T1, X.21, DS3 (T3) media types; sync-PPP, Cisco HDLC, Frame Relay line protocols; ANSI-617d (ANDI or annex D) and Q933a (CCITT or annex A) Frame Relay LMI types
Asynchronous - s*r*al PPP dial-in / dial-out; PAP, CHAP, MSCHAPv1 and MSCHAPv2 authentication protocols; RADIUS authentication and accounting; onboard s*r*al ports; modem pool with up to 128 ports; dial on demand
ISDN - ISDN dial-in / dial-out; PAP, CHAP, MSCHAPv1 and MSCHAPv2 authentication protocols; RADIUS authentication and accounting; 128K bundle support; Cisco HDLC, x75i, x75ui, x75bui line protocols; dial on demand
SDSL - Single-line DSL support; line termination and network termination modes
Instalasi dapat dilakukan pada Standard computer PC.
PC yang akan dijadikan router mikrotikpun tidak memerlukan resource yang cukup besar untuk penggunaan standard, misalnya hanya sebagai gateway.
berikut spec minimal nya :
* CPU and motherboard – bisa pake P1 ampe P4, AMD, cyrix asal yang bukan multi-prosesor
* RAM – minimum 32 MiB, maximum 1 GiB; 64 MiB atau lebih sangat dianjurkan, kalau mau sekalian dibuat proxy , dianjurkan 1GB… perbandingannya, 15MB di memori ada 1GB di proxy..
* HDD minimal 128MB parallel ATA atau Compact Flash, tidak dianjurkan menggunakan UFD, SCSI, apa lagi S-ATA
*NIC 10/100 atau 100/1000
Untuk keperluan beban yang besar ( network yang kompleks, routing yang rumit dll) disarankan untuk mempertimbangkan pemilihan resource PC yang memadai.
Langkah-langkah berikut adalah dasar-dasar setup mikrotik yang dikonfigurasikan untuk jaringan sederhana sebagai gateway server.
1. Langkah pertama adalah install Mikrotik RouterOS pada PC atau pasang DOM.
2. Login Pada Mikrotik Routers melalui console :
MikroTik v2.9.7
Login: admin <enter>
Password: (kosongkan) <enter>
Sampai langkah ini kita sudah bisa masuk pada mesin Mikrotik. User default adalah admin dan tanpa password, tinggal ketik admin kemudian tekan tombol enter.
3. Untuk keamanan ganti password default
[admin@Mikrotik] > password
old password: *****
new password: *****
retype new password: *****
[admin@ Mikrotik]] >
4. Mengganti nama Mikrotik Router, pada langkah ini nama server akan diganti misalkan“Rozy-Network” (silahkan ganti nama sesuka anda)
[admin@Mikrotik] > system identity set name=Rozy-Network
[admin@Rozy-Network] >
5. Melihat interface pada Mikrotik Router
[admin@Rozy-Network] > interface print
Flags: X – disabled, D – dynamic, R – running
# NAME TYPE RX-RATE TX-RATE MTU
0 R ether1 ether 0 0 1500
1 R ether2 ether 0 0 1500
[admin@Rozy-Network] >
6. Memberikan IP address pada interface Mikrotik. Misalkan ether1 akan kita gunakan untuk koneksi ke Internet dengan IP 192.168.0.1 dan ether2 akan kita gunakan untuk network local kita dengan IP 172.16.0.1
[admin@Rozy-Network] > ip address add address=192.168.0.1
netmask=255.255.255.0 interface=ether1
[admin@Rozy-Network] > ip address add address=172.16.0.1
netmask=255.255.255.0 interface=ether2
7. Melihat konfigurasi IP address yang sudah kita berikan 
[admin@Rozy-Network] >ip address print
Flags: X – disabled, I – invalid, D – dynamic
# ADDRESS NETWORK BROADCAST INTERFACE
0 192.168.0.1/24 192.168.0.0 192.168.0.63 ether1
1 172.16.0.1/24 172.16.0.0 172.16.0.255 ether2
[admin@Rozy-Network] >
8. Memberikan default Gateway, diasumsikan gateway untuk koneksi internet adalah 192.168.0.254
[admin@Andre-Network] > /ip route add gateway=192.168.0.254
9. Melihat Tabel routing pada Mikrotik Routers 
[admin@Rozy-Network] > ip route print
Flags: X – disabled, A – active, D – dynamic,
C – connect, S – static, r – rip, b – bgp, o – ospf
# DST-ADDRESS PREFSRC G GATEWAY DISTANCE INTERFACE
0 ADC 172.16.0.0/24 172.16.0.1 ether2
1 ADC 192.168.0.0/26 192.168.0.1 ether1
2 A S 0.0.0.0/0 r 192.168.0.254 ether1
[admin@Rozy-Network] >
10. Tes Ping ke Gateway untuk memastikan konfigurasi sudah benar 
[admin@Rozy-Network] > ping 192.168.0.254
192.168.0.254 64 byte ping: ttl=64 time<1 ms
192.168.0.254 64 byte ping: ttl=64 time<1 ms
2 packets transmitted, 2 packets received, 0% packet loss
round-trip min/avg/max = 0/0.0/0 ms
[admin@Rozy-Network] >
11. Setup DNS pada Mikrotik Routers 
[admin@Rozy-Network] > ip dns set primary-dns=192.168.0.10 allow-remoterequests=no
[admin@Rozy-Network] > ip dns set secondary-dns=192.168.0.11 allow-remoterequests=no
12. Melihat konfigurasi DNS 
[admin@Rozy-Network] > ip dns print
primary-dns: 192.168.0.10
secondary-dns: 192.168.0.11
allow-remote-requests: no
cache-size: 2048KiB
cache-max-ttl: 1w
cache-used: 16KiB
[admin@Rozy-Network] >
13. Tes untuk akses domain, misalnya dengan ping nama domain 
[admin@Rozy-Network] > ping yahoo.com
216.109.112.135 64 byte ping: ttl=48 time=250 ms
10 packets transmitted, 10 packets received, 0% packet loss
round-trip min/avg/max = 571/571.0/571 ms
[admin@Rozy-Network] >
Jika sudah berhasil reply berarti seting DNS sudah benar.
14. Setup Masquerading, Jika Mikrotik akan kita pergunakan sebagai gateway server maka agar client computer pada network dapat terkoneksi ke internet perlu kita masquerading.
[admin@Rozy-Network]> ip firewall nat add action=masquerade outinterface= ether1 chain:srcnat
[admin@Rozy-Network] >
15. Melihat konfigurasi Masquerading 
[admin@Rozy-Network]ip firewall nat print
Flags: X – disabled, I – invalid, D – dynamic
0 chain=srcnat out-interface=ether1 action=masquerade
[admin@Rozy-Network] >
Setelah langkah ini bisa dilakukan pemeriksaan untuk koneksi dari jaringan local. Dan jika berhasil berarti kita sudah berhasil melakukan instalasi Mikrotik Router sebagai Gateway server. Setelah terkoneksi dengan jaringan Mikrotik dapat dimanage menggunakan WinBoxyang bisa di download dari Mikrotik.com atau dari server mikrotik kita.
Misal Ip address server
mikrotik kita 192.168.0.1, via browser buka http://192.168.0.1 dan download WinBox dari situ.
Jika kita menginginkan client mendapatkan IP address secara otomatis maka perlu kita setup dhcp server pada Mikrotik. Berikut langkah-langkahnya :
1.Buat IP address pool 
/ip pool add name=dhcp-pool ranges=172.16.0.10-172.16.0.20
2. Tambahkan DHCP Network dan gatewaynya yang akan didistribusikan ke client Pada contoh ini networknya adalah 172.16.0.0/24 dan gatewaynya 172.16.0.1
/ip dhcp-server network add address=172.16.0.0/24 gateway=172.16.0.1
3. Tambahkan DHCP Server ( pada contoh ini dhcp diterapkan pada interface ether2 )
/ip dhcp-server add interface=ether2 address-pool=dhcp-pool
4. Lihat status DHCP server 
[admin@Rozy-Network]> ip dhcp-server print
Flags: X – disabled, I – invalid
# NAME INTERFACE RELAY ADDRESS-POOL LEASE-TIME ADD-ARP
0 X dhcp1 ether2
Tanda X menyatakan bahwa DHCP server belum enable maka perlu dienablekan terlebih dahulu pada langkah 5.
5. Jangan Lupa dibuat enable dulu dhcp servernya
/ip dhcp-server enable 0
kemudian cek kembali dhcp-server seperti langkah 4, jika tanda X sudah tidak ada berarti sudah aktif.
6. Tes Dari client
c:\>ping www.yahoo.com
Untuk panduan bisa juga belajar di http://www.mikrotik.com

0 komentar:

komentar client